HOLOCAUST : BUKTI PEMBOHONGAN
>> Sunday, October 21, 2012
Artikal ini adalah artikal yang agak panjang.namun berbaloi untuk anda baca dan berfikir tentang peristiwa Holocaust. Bagi mereka yang tercari2 tentang kebenaran tersebut. Maka artikel ini adalah jawapannya..
Post ini adalah kesinambungan daripada post sebelum ini yang bertajuk ADOLF HITLER: SUDUT YANG JARANG DIDENGAR
Setelah anda menilai dan melihat susuk tubuh yang bernama Hitler, maka adalah tidak adil sekiranya anda tidak membaca dan menelti artikal ini. Kerana ianya adalah berkait rapat dengan seseorang yang bernama Adolf Hitler..
Adakah Hitler penyebab kematian berjuta2 kaum yahudi jerman??
Benarkan kejadian Holocaust ini?
Atau ada agenda tersembunyi di sebalik "SEJARAH" ini..
Saya selalu berpandangan bahawa "Sejarah Di Tulis Oleh Orang Yang Menang".
maksudnya..siapa yang menang pada sesuatu zaman.maka mereka lah yang akn mencoret sejarah tersebut.walaupun ianya dipenuhi dengan najis kebohongan..
Asalkan mereka dapat melonjakkn diri mereka di tempat yang teratas..
Hayatilah...Selamat Berfikir..
Di tulis oleh F.A: habatussaudamadinah.blogspot.com
------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Holocaust
Istilah Holocaust diambil daripada perkataan Yunani ‘Holokauston’ yang bermaksud ‘suatu yang terbakar sepenuhnya’. Holocaust adalah genosida (pembantaian besar-besaran secara sistematik terhadap satu suku bangsa atau kelompok dengan maksud memusnahkan bangsa tersebut) yang dilakukan Jerman Nazi terhadap berbagai kelompok, etnik, agama, bangsa dan ras pada Perang Dunia II (WWII).
Holocaust bermula pada tahun 1933 (pada zaman penguasaan Nazi di Jerman) dan berakhir pada tahun 1945 pada saat keruntuhan Nazi.
Korban utama Holocaust adalah daripada bangsa Yahudi di Eropah, yang disebut kaum Nazi sebagai 'Penyelesaian Terakhir Terhadap Masalah Yahudi'. Korban Holocaust ini dikatakan mencapai enam juta orang.
Pelaksanaan genosida Holocaust ini dicipta oleh Adolf Hitler antara lain dengan cara tembakan, penyeksaan, gas beracun di kampung Yahudi dan kem-kem konsentrasi.
Istilah Holocaust diambil daripada perkataan Yunani ‘Holokauston’ yang bermaksud ‘suatu yang terbakar sepenuhnya’. Holocaust adalah genosida (pembantaian besar-besaran secara sistematik terhadap satu suku bangsa atau kelompok dengan maksud memusnahkan bangsa tersebut) yang dilakukan Jerman Nazi terhadap berbagai kelompok, etnik, agama, bangsa dan ras pada Perang Dunia II (WWII).
Holocaust bermula pada tahun 1933 (pada zaman penguasaan Nazi di Jerman) dan berakhir pada tahun 1945 pada saat keruntuhan Nazi.
Korban utama Holocaust adalah daripada bangsa Yahudi di Eropah, yang disebut kaum Nazi sebagai 'Penyelesaian Terakhir Terhadap Masalah Yahudi'. Korban Holocaust ini dikatakan mencapai enam juta orang.
Pelaksanaan genosida Holocaust ini dicipta oleh Adolf Hitler antara lain dengan cara tembakan, penyeksaan, gas beracun di kampung Yahudi dan kem-kem konsentrasi.
Awal Kejadian Holocaust
Holocaust dilaksanakan atas dasar kebencian Jerman terhadap Yahudi. Pada saat kekuasaan Nazi di Jerman, pelbagai cara dilakukan untuk menekan Yahudi misalnya dengan memboikot segala sesuatu tentang Yahudi, contohnya dalam hal perniagaan.
Tanggal 15 September 1935 keluarlah ‘The Nuremberg Laws’ atau Undang-undang Nuremberg yang menidakkan hak kaum Yahudi di Jerman. The Nuremberg Laws juga melarang perkawinan dan hubungan seks antara Jerman dengan Yahudi.
Korban Holocaust
Selain daripada bangsa Yahudi sendiri, ada kelompok-kelompok lain yang tidak disukai dan turut menjadi korban Holocaust ini antara lain adalah bangsa Poland, Rusia, suku Slavia, penganut agama Katolik Rom, orang-orang cacat, orang cacat mental, homoseksual, Saksi-Saksi Yehuwa (Jehovah's Witnesses), komunis, suku Gipsi (Orang Rom dan Sinti) dan yang berlainan politik dengan Nazi.
Mereka akan ditangkap dan dibunuh. Jika dikira jumlah mangsa yag terbunuh termasuk kaum Yahudi, korban Holocaust mencapai 9 hingga 11 juta orang.
Holocaust dilaksanakan atas dasar kebencian Jerman terhadap Yahudi. Pada saat kekuasaan Nazi di Jerman, pelbagai cara dilakukan untuk menekan Yahudi misalnya dengan memboikot segala sesuatu tentang Yahudi, contohnya dalam hal perniagaan.
Tanggal 15 September 1935 keluarlah ‘The Nuremberg Laws’ atau Undang-undang Nuremberg yang menidakkan hak kaum Yahudi di Jerman. The Nuremberg Laws juga melarang perkawinan dan hubungan seks antara Jerman dengan Yahudi.
Korban Holocaust
Selain daripada bangsa Yahudi sendiri, ada kelompok-kelompok lain yang tidak disukai dan turut menjadi korban Holocaust ini antara lain adalah bangsa Poland, Rusia, suku Slavia, penganut agama Katolik Rom, orang-orang cacat, orang cacat mental, homoseksual, Saksi-Saksi Yehuwa (Jehovah's Witnesses), komunis, suku Gipsi (Orang Rom dan Sinti) dan yang berlainan politik dengan Nazi.
Mereka akan ditangkap dan dibunuh. Jika dikira jumlah mangsa yag terbunuh termasuk kaum Yahudi, korban Holocaust mencapai 9 hingga 11 juta orang.
Penyeksaan Holocaust
Setelah tamat Perang Dunia II, Nazi mulai memerintahkan semua orang Yahudi untuk hidup dalam kelompok tertentu, sangat spesifik, didalam daerah kota-kota besar, yang disebut ghetto. Orang Yahudi dipaksa keluar dari rumah mereka dan berpindah ke apartmen yang lebih kecil, berkongsi dengan keluarga lain.
Beberapa ghetto utama terletak di kota-kota Bialystok, Kovno, Lodz, Minsk, Riga, Vilna, dan Warsawa. Ghetto terbesar berada di Warsaw, dengan populasi tertinggi mencapai 445 000 pada Mac 1941.
Kem Penyeksaan Holocaust
Dalam sebagian besar ghetto, Nazi memerintahkan orang Yahudi untuk mendirikan sebuah ‘Judenrat’ (dewan Yahudi) untuk mengelola tuntutan Nazi dan untuk mengatur kehidupan internal ghetto.
(Gambar : In the Polish town of Olkusz, in July 1940, Rabbi Moshe Yitzhak Hengerman is forced to pray before his prostrate congregants, who have just been beaten by German soldiers.)
Setelah tamat Perang Dunia II, Nazi mulai memerintahkan semua orang Yahudi untuk hidup dalam kelompok tertentu, sangat spesifik, didalam daerah kota-kota besar, yang disebut ghetto. Orang Yahudi dipaksa keluar dari rumah mereka dan berpindah ke apartmen yang lebih kecil, berkongsi dengan keluarga lain.
Beberapa ghetto utama terletak di kota-kota Bialystok, Kovno, Lodz, Minsk, Riga, Vilna, dan Warsawa. Ghetto terbesar berada di Warsaw, dengan populasi tertinggi mencapai 445 000 pada Mac 1941.
Kem Penyeksaan Holocaust
Dalam sebagian besar ghetto, Nazi memerintahkan orang Yahudi untuk mendirikan sebuah ‘Judenrat’ (dewan Yahudi) untuk mengelola tuntutan Nazi dan untuk mengatur kehidupan internal ghetto.
(Gambar : In the Polish town of Olkusz, in July 1940, Rabbi Moshe Yitzhak Hengerman is forced to pray before his prostrate congregants, who have just been beaten by German soldiers.)
Kontroversi Tentang Holocaust (I)
Namun banyak juga keraguan tentang peristiwa Holocaust ini. Ada yang menganggap bahawa Holocaust hanyalah satu hoax (tipu daya). Ada pendapat yang mengatakan bahawa Holocaust tidak pernah terjadi, tidak pernah ada rancangan untuk memusnahkan bangsa Yahudi termasuk pembunuhan di kem-kem konsentrasi.
Pengingkaran Holocaust atau ‘Holocaust denial’ adalah kepercayaan bahawa Holocaust tidak pernah terjadi, atau jauh lebih sedikit daripada 6 juta orang Yahudi yang dibunuh oleh Nazi seperti yang selama ini tercatat dalam sejarah, bahawa tidak pernah ada rencana terpusat untuk memusnahkan bangsa Yahudi, atau bahawa tidak ada pembunuhan di kem-kem konsentrasi. Mereka yang percaya akan hal ini biasanya menuduh bangsa Yahudi atau kaum Zionis mengetahui hal ini dan mengadakan konspirasi untuk mendukung agenda politik mereka.
Ini karena Holocaust dianggap ahli-ahli sejarah sebagai salah satu kejadian paling banyak didokumentasikan dalam sejarah, dimana didalamnya terdapat banyak fakta-fakta atau pandangan-pandangan yang dianggap tidak credible (tidak boleh dipercayai), sehinggakan terdapat organisasi-organisasi seperti American Historical Association mengatakan bahawa ‘Holocaust denial’ sebagai ‘at best, a form of academic fraud’. Pernyataan ‘Holocaust denial’ secara umum adalah satu pelanggaran undang-undang di sepuluh negara Eropah, termasuk Perancis, Poland, Austria, Swistzerland, Belgium, Romania, dan Jerman.
Namun banyak juga keraguan tentang peristiwa Holocaust ini. Ada yang menganggap bahawa Holocaust hanyalah satu hoax (tipu daya). Ada pendapat yang mengatakan bahawa Holocaust tidak pernah terjadi, tidak pernah ada rancangan untuk memusnahkan bangsa Yahudi termasuk pembunuhan di kem-kem konsentrasi.
Pengingkaran Holocaust atau ‘Holocaust denial’ adalah kepercayaan bahawa Holocaust tidak pernah terjadi, atau jauh lebih sedikit daripada 6 juta orang Yahudi yang dibunuh oleh Nazi seperti yang selama ini tercatat dalam sejarah, bahawa tidak pernah ada rencana terpusat untuk memusnahkan bangsa Yahudi, atau bahawa tidak ada pembunuhan di kem-kem konsentrasi. Mereka yang percaya akan hal ini biasanya menuduh bangsa Yahudi atau kaum Zionis mengetahui hal ini dan mengadakan konspirasi untuk mendukung agenda politik mereka.
Ini karena Holocaust dianggap ahli-ahli sejarah sebagai salah satu kejadian paling banyak didokumentasikan dalam sejarah, dimana didalamnya terdapat banyak fakta-fakta atau pandangan-pandangan yang dianggap tidak credible (tidak boleh dipercayai), sehinggakan terdapat organisasi-organisasi seperti American Historical Association mengatakan bahawa ‘Holocaust denial’ sebagai ‘at best, a form of academic fraud’. Pernyataan ‘Holocaust denial’ secara umum adalah satu pelanggaran undang-undang di sepuluh negara Eropah, termasuk Perancis, Poland, Austria, Swistzerland, Belgium, Romania, dan Jerman.
Kontroversi Tentang Holocaust (II)
Holocaust deniers lebih suka disebut sebagai Holocaust ‘revisionists’. Kebanyakan ahli sejarah mengatakan bahawa istilah ini menyesatkan. ‘Historical revisionism’ adalah bahagian daripada ilmu sejarah iaitu penyelidikan ulang dari ‘accepted history’ (sejarah yang sudah diterima secara umum) dengan tujuan untuk lebih memperjelas peristiwa tersebut. Sebaliknya, ‘negationist’ secara sengaja menggunakan catatan sejarah yang salah seperti ditulis Gordon McFee, “Revisionists depart from the conclusion that the Holocaust did not occur and work backwards through the facts to adapt them to that preordained conclusion. Put another way, they reverse the proper methodology … thus turning the proper historical method of investigation and analysis on its head.”
Public Opinion Quarterly juga menyimpulkan : “Tidak ada ahli sejarah terkemuka yang mempersoalkan kebenaran Holocaust, dan mereka yang mendukung ‘Holocaust denial’ kebanyakannya adalah anti-Semitik atau neo-Nazi.”
Holocaust deniers lebih suka disebut sebagai Holocaust ‘revisionists’. Kebanyakan ahli sejarah mengatakan bahawa istilah ini menyesatkan. ‘Historical revisionism’ adalah bahagian daripada ilmu sejarah iaitu penyelidikan ulang dari ‘accepted history’ (sejarah yang sudah diterima secara umum) dengan tujuan untuk lebih memperjelas peristiwa tersebut. Sebaliknya, ‘negationist’ secara sengaja menggunakan catatan sejarah yang salah seperti ditulis Gordon McFee, “Revisionists depart from the conclusion that the Holocaust did not occur and work backwards through the facts to adapt them to that preordained conclusion. Put another way, they reverse the proper methodology … thus turning the proper historical method of investigation and analysis on its head.”
Public Opinion Quarterly juga menyimpulkan : “Tidak ada ahli sejarah terkemuka yang mempersoalkan kebenaran Holocaust, dan mereka yang mendukung ‘Holocaust denial’ kebanyakannya adalah anti-Semitik atau neo-Nazi.”
Kontroversi Tentang Holocaust (III)
‘Holocaust denial’ sangat popular kepada penentang-penentang Israel daripada golongan Muslim kerana memang banyak bukti yang dikeluarkan oleh ilmuwan barat sendiri yang menjelaskan kebohongan Holocaust ini. Dr. Mahmoud Abbas Presiden Palestina meragui bahawa kamar gas digunakan untuk membunuh orang-orang Yahudi dan mengatakan bahwa jumlah orang Yahudi yang dibunuh dalam Holocaust kurang daripada 1 juta orang. Abbas belum pernah menyatakan pandangan ini sejak menjadi Perdana Menteri Palestin pada tahun 2003, dan dia menafikan bahawa dia adalah seorang ‘Holocaust denier’. Pada akhir 2005, Presiden Iran, Mahmoud Ahmadinejad pula mengeluarkan kenyataan dengan menggambarkan Holocaust sebagai ‘mitos pembantaian orang Yahudi’.
Beberapa penentang mengenai kebenaran Holocaust itu sendiri bahkan terdiri daripada mangsa yang terselamat dalam kejadian tersebut. Misalnya pada tahun 1964, Paul Rassinier yang merupakan mangsa yang terselamat dalam korban Holocaust telah menerbitkan sebuah buku bertajuk ‘The Drama of European Jews’. Dalam bukunya, beliau menyatakan bahawa sebenarnya tidak terjadi pembunuhan beramai-ramai oleh Nazi terhadap Yahudi, jumlah korban tidak sebesar itu (6 juta), dan tidak ada bilik gas beracun.
‘Holocaust denial’ sangat popular kepada penentang-penentang Israel daripada golongan Muslim kerana memang banyak bukti yang dikeluarkan oleh ilmuwan barat sendiri yang menjelaskan kebohongan Holocaust ini. Dr. Mahmoud Abbas Presiden Palestina meragui bahawa kamar gas digunakan untuk membunuh orang-orang Yahudi dan mengatakan bahwa jumlah orang Yahudi yang dibunuh dalam Holocaust kurang daripada 1 juta orang. Abbas belum pernah menyatakan pandangan ini sejak menjadi Perdana Menteri Palestin pada tahun 2003, dan dia menafikan bahawa dia adalah seorang ‘Holocaust denier’. Pada akhir 2005, Presiden Iran, Mahmoud Ahmadinejad pula mengeluarkan kenyataan dengan menggambarkan Holocaust sebagai ‘mitos pembantaian orang Yahudi’.
Beberapa penentang mengenai kebenaran Holocaust itu sendiri bahkan terdiri daripada mangsa yang terselamat dalam kejadian tersebut. Misalnya pada tahun 1964, Paul Rassinier yang merupakan mangsa yang terselamat dalam korban Holocaust telah menerbitkan sebuah buku bertajuk ‘The Drama of European Jews’. Dalam bukunya, beliau menyatakan bahawa sebenarnya tidak terjadi pembunuhan beramai-ramai oleh Nazi terhadap Yahudi, jumlah korban tidak sebesar itu (6 juta), dan tidak ada bilik gas beracun.
Bilik Gas Beracun (I)
Bilik gas memang terdapat di Auschwitz (Jerman). Namun, para penyelidik menyatakan bahawa bilik gas Zyklon-B tidak mungkin digunakan untuk membunuh manusia, melainkan untuk pengasapan pakaian untuk memusnahkan bakteria. Dari prosedur kesihatan inilah, mitos pembunuhan didalam bilik gas muncul.
Arthur Butz menyatakan bahawa gas Zyklon-B tidak digunakan untuk membunuh manusia, tapi untuk proses menghilangkan bakteria pada pakaian dalam buku yang ditulisnya, ‘The Hoax of the 20th Century : The case against the presumed extermination of European Jewry’ pada 1976.
Pada Mei 1988, Dr. David Irving seorang pakar sejarah Britain yang mengkhusus dalam kajian Perang Dunia Kedua membentangkan laporan yang dibuat oleh Fred A Leuchter, seorang pakar rekaan dan peniruan alat membunuh, termasuk bilik gas beracun. Leuchter yang mengkaji dan mengambil sampel dari bilik kem tahanan Auschwitz, Birkenau dan Lublin menegaskan tiada proses menyalurkan gas beracun berlaku.
Malah, apa yang mengejutkan Leuchter, tiada sebarang kesan beracun sianida dikesan dalam sebarang bilik kem terbabit. Kajian juga menyatakan sejenis racun yang didakwa digunakan untuk membunuh Yahudi, Zyklon-B, sebenarnya hanya digunakan untuk membunuh serangga. Ini kerana Zyklon-B meninggalkan kesan yang tidak boleh hilang meskipun selepas beratus tahun dan kajian tidak menemui kesan ketara penggunaan racun itu.
Bilik gas memang terdapat di Auschwitz (Jerman). Namun, para penyelidik menyatakan bahawa bilik gas Zyklon-B tidak mungkin digunakan untuk membunuh manusia, melainkan untuk pengasapan pakaian untuk memusnahkan bakteria. Dari prosedur kesihatan inilah, mitos pembunuhan didalam bilik gas muncul.
Arthur Butz menyatakan bahawa gas Zyklon-B tidak digunakan untuk membunuh manusia, tapi untuk proses menghilangkan bakteria pada pakaian dalam buku yang ditulisnya, ‘The Hoax of the 20th Century : The case against the presumed extermination of European Jewry’ pada 1976.
Pada Mei 1988, Dr. David Irving seorang pakar sejarah Britain yang mengkhusus dalam kajian Perang Dunia Kedua membentangkan laporan yang dibuat oleh Fred A Leuchter, seorang pakar rekaan dan peniruan alat membunuh, termasuk bilik gas beracun. Leuchter yang mengkaji dan mengambil sampel dari bilik kem tahanan Auschwitz, Birkenau dan Lublin menegaskan tiada proses menyalurkan gas beracun berlaku.
Malah, apa yang mengejutkan Leuchter, tiada sebarang kesan beracun sianida dikesan dalam sebarang bilik kem terbabit. Kajian juga menyatakan sejenis racun yang didakwa digunakan untuk membunuh Yahudi, Zyklon-B, sebenarnya hanya digunakan untuk membunuh serangga. Ini kerana Zyklon-B meninggalkan kesan yang tidak boleh hilang meskipun selepas beratus tahun dan kajian tidak menemui kesan ketara penggunaan racun itu.
Bilik Gas Beracun (II)
Pada tahun 1991, kerajaan Poland mengulangi ujian ini dalam usaha menyangkal hasil penemuan Leuchter, tetapi mereka juga gagal menemui sebarang bukti peristiwa kejam itu berlaku.
Kewibawaan mengenai bilik membunuh ini juga amat palsu. Kajian menunjukkan bilik ini hanya sekadar bilik biasa yang tidak kedap udara dan mempunyai ruang udara yang agak besar pada lantai dan bawah pintu. Jika benar Jerman menyalurkan gas dibilik terbabit, pasti racun ini turut mematikan tentera. Selain itu tiada peralatan lain bagi melakukan proses itu ditemui.
Meskipun dakwaan 6 juta orang mati akibat gas beracun, tiada satu pun mayat yang dihimpunkan selepas perang sama ada didalam kubur besar atau reput ditepi kem tahanan, dijalankan bedah siasat bagi membuktikan punca sebenar kematian mereka.
Kebanyakan mangsa yang maut itu adalah rakyat Jerman dan hanya segelintir Yahudi.
Malah, kajian juga membuktikan, tentera Jerman memerlukan masa 68 tahun untuk menyumbat tahanan dalam bilik beracun seperti di Auschwitz, bagi membunuh enam juta Yahudi!
Pada tahun 1991, kerajaan Poland mengulangi ujian ini dalam usaha menyangkal hasil penemuan Leuchter, tetapi mereka juga gagal menemui sebarang bukti peristiwa kejam itu berlaku.
Kewibawaan mengenai bilik membunuh ini juga amat palsu. Kajian menunjukkan bilik ini hanya sekadar bilik biasa yang tidak kedap udara dan mempunyai ruang udara yang agak besar pada lantai dan bawah pintu. Jika benar Jerman menyalurkan gas dibilik terbabit, pasti racun ini turut mematikan tentera. Selain itu tiada peralatan lain bagi melakukan proses itu ditemui.
Meskipun dakwaan 6 juta orang mati akibat gas beracun, tiada satu pun mayat yang dihimpunkan selepas perang sama ada didalam kubur besar atau reput ditepi kem tahanan, dijalankan bedah siasat bagi membuktikan punca sebenar kematian mereka.
Kebanyakan mangsa yang maut itu adalah rakyat Jerman dan hanya segelintir Yahudi.
Malah, kajian juga membuktikan, tentera Jerman memerlukan masa 68 tahun untuk menyumbat tahanan dalam bilik beracun seperti di Auschwitz, bagi membunuh enam juta Yahudi!
Dikalangan ilmuwan barat sendiri ada beberapa orang yang menyangkal kewujudan Holocaust, diantaranya Pengarang Perancis Roger Garaudy, Professor Robert Maurisson, Ernst Zundel dan David Irving.
Tetapi hampir semua yang menafikan kewujudan Holocaust ini dimasukkan kedalam penjara. Ernst Zundel seorang penafi Holocaust dihukum 5 tahun penjara. Seorang peguam, Herbert Schaller, menghujah bahawa semua bukti tentang adanya Holocaust hanyalah berdasarkan pengakuan korban-korbannya saja, bukan berdasarkan fakta-fakta yang jelas. Ernst Zundel ini juga pernah ditahan pada tahun 1985, dan 1988 dalam kes yang sama. Penahanan ini bertentangan dengan apa yang dilaungkan oleh negara barat tentang kebebasan berpendapat.
Jika Holocaust hanyalah sekadar isu hoax, apa pula agenda disebaliknya?
Yahudi tentu saja mengambil peluang dari pembohongan besar-besaran mereka ini. Mereka yang merasa menjadi mengsa kekejaman era Nazi kemudian menuntut tanah di Palestin, terus meminta ganti rugi kepada Jerman, meminta dana pembangunan daripada negara lain dan sentiasa memelihara isu Holocaust. Tak hairan lagi, Israel seringkali bersembunyi disebalik Holocaust atas semua aksi keji dan biadab mereka!
Tetapi hampir semua yang menafikan kewujudan Holocaust ini dimasukkan kedalam penjara. Ernst Zundel seorang penafi Holocaust dihukum 5 tahun penjara. Seorang peguam, Herbert Schaller, menghujah bahawa semua bukti tentang adanya Holocaust hanyalah berdasarkan pengakuan korban-korbannya saja, bukan berdasarkan fakta-fakta yang jelas. Ernst Zundel ini juga pernah ditahan pada tahun 1985, dan 1988 dalam kes yang sama. Penahanan ini bertentangan dengan apa yang dilaungkan oleh negara barat tentang kebebasan berpendapat.
Jika Holocaust hanyalah sekadar isu hoax, apa pula agenda disebaliknya?
Yahudi tentu saja mengambil peluang dari pembohongan besar-besaran mereka ini. Mereka yang merasa menjadi mengsa kekejaman era Nazi kemudian menuntut tanah di Palestin, terus meminta ganti rugi kepada Jerman, meminta dana pembangunan daripada negara lain dan sentiasa memelihara isu Holocaust. Tak hairan lagi, Israel seringkali bersembunyi disebalik Holocaust atas semua aksi keji dan biadab mereka!
Nazi Propaganda Minister Joseph Goebbels urges a Berlin crowd to boycott Jewish businesses. (April 1933)
Nazi stormtroopers bar the Berlin entrance to a Jewish shop. Their signs read: "Germans, defend yourselves against the Jewish atrocity proaganda, buy only at German shops!" and "Germans, defend yourselves, buy only at German shops!" (1933)
A synagogue burns in Siegen, Germany, on November, 10 1938. Kristallnacht, or The Night of Broken Glass, was a large-scale coordinated attack on Jews throughout the German Riech.
German soldiers on the way to Poland. The inscription on the railway car reads: "We are going to Poland to strike at the Jews." On the left, an antisemitic drawing of a Jew.
Two-year-old Mania Halef, a Jewish child murdered by the SS during the mass executions at Babi Yar in September 1941.
The main entrance of Auschwitz Extermination Camp, with its infamous motto "Work Makes One Free."
Holocaust : Mitos Atau Fakta (I)
Firman Allah swt yang bermaksud : “Dan demikianlah Kami adakan dalam tiap-tiap negeri orang-orang besar yang jahat supaya mereka melakukan tipu daya di negeri itu, padahal tiadalah mereka memperdayakan selain daripada dirinya sendiri (kerana mereka lah yang akan menerima akibat yang buruk) sedang mereka tidak menyedarinya.” (al-An'am : 123)
Holocaust merujuk kepada peristiwa pada zaman Perang Dunia Kedua dimana kononnya 6 juta Yahudi dibunuh dalam dewan beracun oleh tentera Jerman. Pemimpin Jerman Adolf Hitler melancarkan program pembersihan etnik dan pembunuhan beramai-ramai Yahudi ketika Perang Dunia Kedua di berpuluh kem tahanan di Jerman dan Poland. Kem seperti Dachau, Buchenwald serta kem tahanan lain di Jerman termasuk Auschwitz dan kemudahan induknya Birkenau, Stutthof, Treblinka, Chelmno, Sobibor, Majdanek dan Belzec di Poland dianggap sebagai kem maut bagi Yahudi apabila berjuta orang mati di kem tersebut.
Banduan Yahudi kononnya disumbat kedalam bilik sebelum dilepaskan gas beracun, menyebabkan meraka mati serta-merta. Penderitaan masyarakat Yahudi akibat dasar kejam Hitler ini digambarkan dengan ribuan gambar mayat bertimbun-timbun di luar kem tahanan tersebut.
Firman Allah swt yang bermaksud : “Dan demikianlah Kami adakan dalam tiap-tiap negeri orang-orang besar yang jahat supaya mereka melakukan tipu daya di negeri itu, padahal tiadalah mereka memperdayakan selain daripada dirinya sendiri (kerana mereka lah yang akan menerima akibat yang buruk) sedang mereka tidak menyedarinya.” (al-An'am : 123)
Holocaust merujuk kepada peristiwa pada zaman Perang Dunia Kedua dimana kononnya 6 juta Yahudi dibunuh dalam dewan beracun oleh tentera Jerman. Pemimpin Jerman Adolf Hitler melancarkan program pembersihan etnik dan pembunuhan beramai-ramai Yahudi ketika Perang Dunia Kedua di berpuluh kem tahanan di Jerman dan Poland. Kem seperti Dachau, Buchenwald serta kem tahanan lain di Jerman termasuk Auschwitz dan kemudahan induknya Birkenau, Stutthof, Treblinka, Chelmno, Sobibor, Majdanek dan Belzec di Poland dianggap sebagai kem maut bagi Yahudi apabila berjuta orang mati di kem tersebut.
Banduan Yahudi kononnya disumbat kedalam bilik sebelum dilepaskan gas beracun, menyebabkan meraka mati serta-merta. Penderitaan masyarakat Yahudi akibat dasar kejam Hitler ini digambarkan dengan ribuan gambar mayat bertimbun-timbun di luar kem tahanan tersebut.
Kemudian tentera Soviet dan tentera bersekutu, menyelamatkan saki baki penduduk Yahudi di semua kem di Poland ini dan dibebaskan.
Holocaust : Mitos Atau Fakta (II)
Kisah penderitaan ini dicatatkan dengan penuh dramatik oleh seorang wanita Yahudi menerusi Diari Anne Frank. Diari ini, yang dianggap catatan peribadi paling menakjubkan berdasarkan kesengsaraan yang dialami, dijadikan teks bagi pelajar dan antara rujukan utama kisah kezaliman terhadap Yahudi.
Dalam rencana halaman 12, The Christian Science Monitor bertarikh 10 Ogos 1994 tulisan Jewess Linda joffe menyatakan, kira-kira 560 000 Yahudi tinggal di Jerman ketika Nazi berkuasa pada 1933. Hampir semua Yahudi itu dibunuh. Kini, hanya 50 000 Yahudi di Jerman.
Penderitaan Yahudi inilah diistilahkan sebagai Holocaust atau malapetaka dan kemusnahan besar masyarakat itu ketika Perang Dunia Kedua. Selepas perang dan sehingga kini, rata-rata masyarakat dunia menganggap Nazi dan rejim Hitler adalah manusia paling keji dalam peradaban dunia.
Kisah penderitaan ini dicatatkan dengan penuh dramatik oleh seorang wanita Yahudi menerusi Diari Anne Frank. Diari ini, yang dianggap catatan peribadi paling menakjubkan berdasarkan kesengsaraan yang dialami, dijadikan teks bagi pelajar dan antara rujukan utama kisah kezaliman terhadap Yahudi.
Dalam rencana halaman 12, The Christian Science Monitor bertarikh 10 Ogos 1994 tulisan Jewess Linda joffe menyatakan, kira-kira 560 000 Yahudi tinggal di Jerman ketika Nazi berkuasa pada 1933. Hampir semua Yahudi itu dibunuh. Kini, hanya 50 000 Yahudi di Jerman.
Penderitaan Yahudi inilah diistilahkan sebagai Holocaust atau malapetaka dan kemusnahan besar masyarakat itu ketika Perang Dunia Kedua. Selepas perang dan sehingga kini, rata-rata masyarakat dunia menganggap Nazi dan rejim Hitler adalah manusia paling keji dalam peradaban dunia.
Holocaust : Mitos Atau Fakta (III)Nazi dianggap anti-Semitik. Penyokongnya digelar anti-Yahudi ataupun anti-Semitik. Sebarang kegiatan yang dilihat menggugat Yahudi digelar anti-Semitik. Akibat propaganda besar-besaran, Hitler dan tenteranya dianggap begitu zalim terhadap Yahudi yang kononnya membunuh Yahudi tidak kira orang tua atau muda. Peristiwa ini sudah terpahat utuh dalam sanubari masyarakat dunia.
Masyarakat dunia ditunjukkan gambar timbunan mayat ketika perang akibat kezaliman Nazi, sebenarnya tertipu kerana hakikat gambar itu adalah mereka yang mati akibat kebuluran dan penyakit berjangkit atau mangsa bedilan bom tentera Amerika dan sekutunya.
Memang benar tatkala Perang Dunia Kedua, ribuan nyawa menjadi korban perang, penyakit dan sebagainya. Tetapi penghapusan etnik seperti yang didakwa Yahudi adalah satu pembohongan besar. Malangnya sejarah ‘dicipta’ tersebut tidak dibantah. Selain Presiden Iran Mahmoud Ahmadinejad, belum pernah ada tokoh dunia yang berani secara terang-terang mengatakan hakikat holocaust hanyalah sekadar mitos.
Masyarakat dunia ditunjukkan gambar timbunan mayat ketika perang akibat kezaliman Nazi, sebenarnya tertipu kerana hakikat gambar itu adalah mereka yang mati akibat kebuluran dan penyakit berjangkit atau mangsa bedilan bom tentera Amerika dan sekutunya.
Memang benar tatkala Perang Dunia Kedua, ribuan nyawa menjadi korban perang, penyakit dan sebagainya. Tetapi penghapusan etnik seperti yang didakwa Yahudi adalah satu pembohongan besar. Malangnya sejarah ‘dicipta’ tersebut tidak dibantah. Selain Presiden Iran Mahmoud Ahmadinejad, belum pernah ada tokoh dunia yang berani secara terang-terang mengatakan hakikat holocaust hanyalah sekadar mitos.
Holocaust : Mitos Atau Fakta (IV)
Di Barat dan Eropah terutamanya, menolak hakikat kejadian Holocaust boleh dianggap sebagai ‘anti-semitik’ hinggakan ramai warga Amerika lebih mengenali Holocuast berbanding sejarah penting mereka sendiri seperti peristiwa Pearl Harbour.
Begitu dahsyatnya ‘sihir’ Holocaust, hinggakan barang siapa yang tidak mengakui hakikat kejadian tersebut (termasuk yang menolak dan mengingkarinya) haruslah berhadapan dengan risiko penjara. Ini termasuklah beberapa ilmuan penting seperti Robert Faurisson, Profesor Roger Garaudy (Perancis), David Irving (Inggeris), Ernest Zandel (Kanada), Gatsom Amadeus (Swiss), George Ashley (AS), Dr. Joel Heyward (New Zealand). kesemuanya telah menjalani hukuman atas kebenaran mereka menentang fakta adanya ‘penipuan’ dalam Holocaust.
Tetapi kini dunia semakin maju, penduduk bumi semakin cerdik dan sentiasa ingin mencari kebenaran dalam setiap fakta. Dengan menggunakan bahan sejarah dan kaedah saintifik maka terbongkarlah kebenaran. Dan kesimpulannya, Holocaust adalah rekaan, satu kisah dongeng Yahudi bagi meraih simpati, melaksanakan agenda sulit, menguasai dunia!
Malah antara alasan besar mereka untuk berpindah beramai-ramai ke Palestin (sekarang Israel) menggunakan alasan (Holocaust) ini. Mereka juga telah berjaya menuntut ganti rugi berjuta-juta dollar daripada Amerika beasaskan kepada dongeng yang dibina diatas pembohongan.
(Gambar : Jewish Men from Carpatho, Ukraine Arrive at Auschwitz, Birkenau. May 1944)
Di Barat dan Eropah terutamanya, menolak hakikat kejadian Holocaust boleh dianggap sebagai ‘anti-semitik’ hinggakan ramai warga Amerika lebih mengenali Holocuast berbanding sejarah penting mereka sendiri seperti peristiwa Pearl Harbour.
Begitu dahsyatnya ‘sihir’ Holocaust, hinggakan barang siapa yang tidak mengakui hakikat kejadian tersebut (termasuk yang menolak dan mengingkarinya) haruslah berhadapan dengan risiko penjara. Ini termasuklah beberapa ilmuan penting seperti Robert Faurisson, Profesor Roger Garaudy (Perancis), David Irving (Inggeris), Ernest Zandel (Kanada), Gatsom Amadeus (Swiss), George Ashley (AS), Dr. Joel Heyward (New Zealand). kesemuanya telah menjalani hukuman atas kebenaran mereka menentang fakta adanya ‘penipuan’ dalam Holocaust.
Tetapi kini dunia semakin maju, penduduk bumi semakin cerdik dan sentiasa ingin mencari kebenaran dalam setiap fakta. Dengan menggunakan bahan sejarah dan kaedah saintifik maka terbongkarlah kebenaran. Dan kesimpulannya, Holocaust adalah rekaan, satu kisah dongeng Yahudi bagi meraih simpati, melaksanakan agenda sulit, menguasai dunia!
Malah antara alasan besar mereka untuk berpindah beramai-ramai ke Palestin (sekarang Israel) menggunakan alasan (Holocaust) ini. Mereka juga telah berjaya menuntut ganti rugi berjuta-juta dollar daripada Amerika beasaskan kepada dongeng yang dibina diatas pembohongan.
(Gambar : Jewish Men from Carpatho, Ukraine Arrive at Auschwitz, Birkenau. May 1944)
Punca Dakwaan Mengenai Holocaust (Penghapusan Etnik Berbangsa Yahudi)
Ia sebenarnya berpunca daripada tindakan Hitler yang berjaya membawa Parti Sosialis Kebangsaan menguasai kerajaan dan pada 1933 beliau mula melancarkan gerakan untuk mendesak penduduk yahudi supaya meninggalkan negara itu dan jika perlu secara paksa.
Mereka menggubal akta mengenai perkara itu yang menyekat hak Yahudi untuk bekerja dan berniaga. Semua langkah ini diambil selepas kerajaan Hitler ketika itu merasakan ia perlu dilaksanakan bagi menjamin hak penduduk pribumi dan penganut agama lain kerana bangsa ini, menguasai sepenuhnya bidang perundangan, perubatan, media dan ekonomi.
Pada 1934, masyarakat Yahudi mengutuk Jerman dan memulaukan negara itu dan menjelang Perang Dunia Kedua pada 1939, hanya 200 000 Yahudi yang masih menetap di Jerman.
Ia sebenarnya berpunca daripada tindakan Hitler yang berjaya membawa Parti Sosialis Kebangsaan menguasai kerajaan dan pada 1933 beliau mula melancarkan gerakan untuk mendesak penduduk yahudi supaya meninggalkan negara itu dan jika perlu secara paksa.
Mereka menggubal akta mengenai perkara itu yang menyekat hak Yahudi untuk bekerja dan berniaga. Semua langkah ini diambil selepas kerajaan Hitler ketika itu merasakan ia perlu dilaksanakan bagi menjamin hak penduduk pribumi dan penganut agama lain kerana bangsa ini, menguasai sepenuhnya bidang perundangan, perubatan, media dan ekonomi.
Pada 1934, masyarakat Yahudi mengutuk Jerman dan memulaukan negara itu dan menjelang Perang Dunia Kedua pada 1939, hanya 200 000 Yahudi yang masih menetap di Jerman.
Bukti Pembohongan (i)
Dr. David Irving, seorang pakar sejarah Britain yang mengkhusus dalam kajian Perang Dunia Kedua menegaskan Holocaust adalah mitos. Malah, seorang lagi pakar sejarah Britain, Allan Bullock berkata, Hitler tidak pernah mengarahkan Yahudi dibunuh.
Ia disokong pakar sejarah lain yang menyatakan tiada satu bukti kukuh Nazi melakukan pembersihan etnik seperti yang didakwa sama ada menerusi ribuan dokumen yang dirampas selepas perang atau kenyataan saksi.
Bukti Pembohongan (ii)
Pada Mei 1988, Dr. David Irving membentangkan laporan yang dibuat oleh Fred A Leuchter, seorang pakar rekaan dan peniruan alat membunuh, termasuk bilik gas beracun. Leuchter yang mengkaji dan mengambil sampel dari bilik kem tahanan Auschwitz, Birkenau dan Lublin menegaskan tiada proses menyalurkan gas beracun berlaku.
Malah, apa yang mengejutkan Leuchter, tiada sebarang kesan beracun sianida dikesan dalam sebarang bilik kem terbabit. Kajian juga menyatakan sejenis racun yang didakwa digunakan untuk membunuh Yahudi, Zyklon-B, sebenarnya hanya digunakan untuk membunuh serangga. Ini kerana Zyklon-B meninggalkan kesan yang tidak boleh hilang meskipun selepas beratus tahun dan kajian tidak menemui kesan ketara penggunaan racun itu.
Pada 1991, kerajaan Poland mengulangi ujian ini dalam usaha menyangkal hasil penemuan Leuchter, tetapi mereka juga gagal menemui sebarang bukti peristiwa kejam itu berlaku.
Bukti Pembohongan (iii)
Kewibawaan mengenai dewan bunuh ini juga amat palsu. Kajian menunjukkan bilik ini hanya sekadar bilik biasa yang tidak kedap udara dan mempunyai ruang udara yang agak besar di lantai dan bawah pintu. Jika benar Jerman menyalurkan gas dibilik terbabit, pasti racun ini turut mematikan tentera. Selain itu tiada peralatan lain bagi melakukan proses itu ditemui.
Meskipun dakwaan enam juta orang mati akibat gas beracun, tiada satu pun mayat yang dihimpunkan selepas perang sama ada di kubur besar atau reput di tepi kem tahanan, dijalankan bedah siasat bagi membuktikanpunca sebenar kematian mereka.
Kebanyakan mangsa yang maut itu adalah rakyat Jerman dan hanya segelintir Yahudi.
Malah, kajian juga membuktikan, tentera Jerman memerlukan masa 68 tahun untuk menyumbat tahanan dalam bilik beracun seperti di Auschwitz, bagi membunuh enam juta Yahudi!
Dr. David Irving, seorang pakar sejarah Britain yang mengkhusus dalam kajian Perang Dunia Kedua menegaskan Holocaust adalah mitos. Malah, seorang lagi pakar sejarah Britain, Allan Bullock berkata, Hitler tidak pernah mengarahkan Yahudi dibunuh.
Ia disokong pakar sejarah lain yang menyatakan tiada satu bukti kukuh Nazi melakukan pembersihan etnik seperti yang didakwa sama ada menerusi ribuan dokumen yang dirampas selepas perang atau kenyataan saksi.
Bukti Pembohongan (ii)
Pada Mei 1988, Dr. David Irving membentangkan laporan yang dibuat oleh Fred A Leuchter, seorang pakar rekaan dan peniruan alat membunuh, termasuk bilik gas beracun. Leuchter yang mengkaji dan mengambil sampel dari bilik kem tahanan Auschwitz, Birkenau dan Lublin menegaskan tiada proses menyalurkan gas beracun berlaku.
Malah, apa yang mengejutkan Leuchter, tiada sebarang kesan beracun sianida dikesan dalam sebarang bilik kem terbabit. Kajian juga menyatakan sejenis racun yang didakwa digunakan untuk membunuh Yahudi, Zyklon-B, sebenarnya hanya digunakan untuk membunuh serangga. Ini kerana Zyklon-B meninggalkan kesan yang tidak boleh hilang meskipun selepas beratus tahun dan kajian tidak menemui kesan ketara penggunaan racun itu.
Pada 1991, kerajaan Poland mengulangi ujian ini dalam usaha menyangkal hasil penemuan Leuchter, tetapi mereka juga gagal menemui sebarang bukti peristiwa kejam itu berlaku.
Bukti Pembohongan (iii)
Kewibawaan mengenai dewan bunuh ini juga amat palsu. Kajian menunjukkan bilik ini hanya sekadar bilik biasa yang tidak kedap udara dan mempunyai ruang udara yang agak besar di lantai dan bawah pintu. Jika benar Jerman menyalurkan gas dibilik terbabit, pasti racun ini turut mematikan tentera. Selain itu tiada peralatan lain bagi melakukan proses itu ditemui.
Meskipun dakwaan enam juta orang mati akibat gas beracun, tiada satu pun mayat yang dihimpunkan selepas perang sama ada di kubur besar atau reput di tepi kem tahanan, dijalankan bedah siasat bagi membuktikanpunca sebenar kematian mereka.
Kebanyakan mangsa yang maut itu adalah rakyat Jerman dan hanya segelintir Yahudi.
Malah, kajian juga membuktikan, tentera Jerman memerlukan masa 68 tahun untuk menyumbat tahanan dalam bilik beracun seperti di Auschwitz, bagi membunuh enam juta Yahudi!
Bukti Pembohongan (iv)
Menurut pakar sejarah, Diari Anne Frank juga palsu kerana sebahagian daripada diari itu ditulis menggunakan pena mata bola. Pen seperti itu belum lagi wujud pada zaman itu.
Petikan ini diambil daripada salah satu halaman diari Anne Frank :
Yang pertama pada 14 Jun 1942
“During recess I passed out cookies to my teachers and my class... I went to gym with the rest of my class. As it was my birthday, I got to decide what game my classmates would play, and I chose volleyball. Afterward they all danced around me in a circle and sang ‘Happy Birthday’.”
Yang kedua pada 15 Julai 1944
“Deep down, the young are lonelier than the old. I read this in
a book somewhere and it’s stuck in my mind. As far as I can tell, it’s
true... Anyone who claims that the older folks have a more difficult time in the Annex doesn’t realize that the problems have a far greater impact on us. We’re much too young to deal with these problems, but they keep thrusting themselves on us until, finally, we’re forced to think up a solution, though most of the time our solutions crumble when faced with the facts. It’s difficult in times like these.”
“deals, dreams, and cherished hopes rise within us, only to be crushed by grim reality... It’s utterly impossible for me to build my life on a foundation of chaos, suffering and death. I see the world being slowly transformed into a wilderness, i hear the approaching thunder that, one day, will destroy us too, I feel the suffering of millions.”
Daripada isi kandungannya, timbul lah persoalan mengenai kesahihan diari tersebut :
•Berlaku perbezaan gaya bahasa tulisan sewaktu beliau berumur 13 tahun yang masih cenderung remaja tiba-tiba langsung menjadi seseorang dengan gaya penulisan yang sangat dewasa.
•Sehingga hari ini masih terdapat dua edisi diari Anne yang memiliki isi yang sangat berbeza.
•Menurut David Irving, sangat tidak mungkin seorang remaja menulis begitu dewasa, dan diari itu lebih mirip sebuah novel.
•Keanehan lainnya adalah penulisan diari pada saat waktu peperangan adalah sesuatu yang menjelikkan. Kemungkinan tidak ada kanak-kanak yang sempat menulis diari jika berada dalam keadaan suasana perang.
Menurut pakar sejarah, Diari Anne Frank juga palsu kerana sebahagian daripada diari itu ditulis menggunakan pena mata bola. Pen seperti itu belum lagi wujud pada zaman itu.
Petikan ini diambil daripada salah satu halaman diari Anne Frank :
Yang pertama pada 14 Jun 1942
“During recess I passed out cookies to my teachers and my class... I went to gym with the rest of my class. As it was my birthday, I got to decide what game my classmates would play, and I chose volleyball. Afterward they all danced around me in a circle and sang ‘Happy Birthday’.”
Yang kedua pada 15 Julai 1944
“Deep down, the young are lonelier than the old. I read this in
a book somewhere and it’s stuck in my mind. As far as I can tell, it’s
true... Anyone who claims that the older folks have a more difficult time in the Annex doesn’t realize that the problems have a far greater impact on us. We’re much too young to deal with these problems, but they keep thrusting themselves on us until, finally, we’re forced to think up a solution, though most of the time our solutions crumble when faced with the facts. It’s difficult in times like these.”
“deals, dreams, and cherished hopes rise within us, only to be crushed by grim reality... It’s utterly impossible for me to build my life on a foundation of chaos, suffering and death. I see the world being slowly transformed into a wilderness, i hear the approaching thunder that, one day, will destroy us too, I feel the suffering of millions.”
Daripada isi kandungannya, timbul lah persoalan mengenai kesahihan diari tersebut :
•Berlaku perbezaan gaya bahasa tulisan sewaktu beliau berumur 13 tahun yang masih cenderung remaja tiba-tiba langsung menjadi seseorang dengan gaya penulisan yang sangat dewasa.
•Sehingga hari ini masih terdapat dua edisi diari Anne yang memiliki isi yang sangat berbeza.
•Menurut David Irving, sangat tidak mungkin seorang remaja menulis begitu dewasa, dan diari itu lebih mirip sebuah novel.
•Keanehan lainnya adalah penulisan diari pada saat waktu peperangan adalah sesuatu yang menjelikkan. Kemungkinan tidak ada kanak-kanak yang sempat menulis diari jika berada dalam keadaan suasana perang.
Bukti Pembohongan (v)
Seorang rakyat Perancis yang terselamat daripada kem Nazi ini, Paul Rassinier dalam bukunya Le Mesonge d’Ulysse (Pembohongan Di Ulysse) pada 1949 serta buku Le Drame des Juifs Europeens (Drama Yahudi Eropah) pada 1964, menegaskan beliau tidak pernah melihat sebarang bukti Yahudi dibunuh beramai-ramai dalam bilik beracun.
Sementara itu dalam buku tulisan profesor Universiti Northwestern, Amerika bertajuk The Hoax of The Twentieth Century, Dr. Arthur Butz, menegaskan meskipun ramai juga Yahudi yang dibunuh oleh Nazi, mereka bukan menjadi mangsa pembersihan etnik dan pembunuhan beramai-ramai.
Butz berkata, setengah juta mati dalam kem tahanan Nazi ketika Perang Dunia Kedua tetapi sejumlah kecil daripada mereka Yahudi! Dan bukti ini diperkukuhkan oleh badan bebas yang ditubuhkan di Costa Mesa, California pada 1979 dan dikenali sebagai Institut Kajian Semula Sejarah (IHR).
Seorang rakyat Perancis yang terselamat daripada kem Nazi ini, Paul Rassinier dalam bukunya Le Mesonge d’Ulysse (Pembohongan Di Ulysse) pada 1949 serta buku Le Drame des Juifs Europeens (Drama Yahudi Eropah) pada 1964, menegaskan beliau tidak pernah melihat sebarang bukti Yahudi dibunuh beramai-ramai dalam bilik beracun.
Sementara itu dalam buku tulisan profesor Universiti Northwestern, Amerika bertajuk The Hoax of The Twentieth Century, Dr. Arthur Butz, menegaskan meskipun ramai juga Yahudi yang dibunuh oleh Nazi, mereka bukan menjadi mangsa pembersihan etnik dan pembunuhan beramai-ramai.
Butz berkata, setengah juta mati dalam kem tahanan Nazi ketika Perang Dunia Kedua tetapi sejumlah kecil daripada mereka Yahudi! Dan bukti ini diperkukuhkan oleh badan bebas yang ditubuhkan di Costa Mesa, California pada 1979 dan dikenali sebagai Institut Kajian Semula Sejarah (IHR).
Bukti Pembohongan (vi)
Seorang sejarawan Yahudi, David Cole melawati Auschwitz pada lewat 1992. Dalam lawatannya itu beliau merakam temu ramah dengan Ketua Kurator Muzium Holocaust di kem itu, Dr. Fransiszek Piper.
Dalam temuramah itu, Piper mengakui bahawa bilik gas beracun yang ditunjukkan di kem itu untuk tatapan berjuta pelancong dunia, sebenarnya diubah suai oleh tentera Russia selepas perang. Berikutan itu, Cole menegaskan, kenyataan Piper ini membuktikan kenyataan Irving.
Seorang sejarawan Yahudi, David Cole melawati Auschwitz pada lewat 1992. Dalam lawatannya itu beliau merakam temu ramah dengan Ketua Kurator Muzium Holocaust di kem itu, Dr. Fransiszek Piper.
Dalam temuramah itu, Piper mengakui bahawa bilik gas beracun yang ditunjukkan di kem itu untuk tatapan berjuta pelancong dunia, sebenarnya diubah suai oleh tentera Russia selepas perang. Berikutan itu, Cole menegaskan, kenyataan Piper ini membuktikan kenyataan Irving.
Bukti Pembohongan (vii)
Dalam sebuah perbicaraan, Ketua Mahkamah Agung menyatakan Perbicaraan Nuremberg yang ditubuhkan bagi membicarakan persalah jenayah perang Jerman sebenarnya adalah usaha peringkat menghancurkan Jerman.
Pesalah jenayah perang Nazi pada perbicaraan itu yang sebelum ini menjadi Pemerintah Aushwitz, Rudolf Hess, juga menyatakan beliau didera dan diugut untuk membuat pengakuan bahawa kem itu, membunuh dua juta Yahudi di dewan bunuh beracun berkenaan.
Kesimpulan
Jelaslah bahawa kisah Holocaust sebenarnya beasaskan kepada dongeng yang dibina di atas pembohongan, tokok tambah, dan rekaan penyedap cerita.
Seorang Yahudi, Jacobo Timerman dalam bukunya The Longest War menyatakan, “Holocaust ini adalah satu perniagaan yang menguntungkan.” Menurutnya perkataan Holocaust ini berasal daripada bahasa Hebrew iaitu Shoah dan katanya lagi, “Tiada perniagaan lain yang sama seperti Holocaust!”
Satu lagi dakyah Yahudi untuk menakluk dunia. Kebenarannya keluarga yahudi Rosthchild yang memiliki Bank Dunia pada masa sekaranglah yang menaja Perang Dunia II (WWII). Walaupun ada bangsa Yahudi yang di'hapuskan' semasa WWII, mereka adalah daripada mahzab Orthodoks yang menentang fahaman Zionis. Tanpa Holocaust TIADALAH negara Israel!
(Gambar : Rudolf Hess)
Dalam sebuah perbicaraan, Ketua Mahkamah Agung menyatakan Perbicaraan Nuremberg yang ditubuhkan bagi membicarakan persalah jenayah perang Jerman sebenarnya adalah usaha peringkat menghancurkan Jerman.
Pesalah jenayah perang Nazi pada perbicaraan itu yang sebelum ini menjadi Pemerintah Aushwitz, Rudolf Hess, juga menyatakan beliau didera dan diugut untuk membuat pengakuan bahawa kem itu, membunuh dua juta Yahudi di dewan bunuh beracun berkenaan.
Kesimpulan
Jelaslah bahawa kisah Holocaust sebenarnya beasaskan kepada dongeng yang dibina di atas pembohongan, tokok tambah, dan rekaan penyedap cerita.
Seorang Yahudi, Jacobo Timerman dalam bukunya The Longest War menyatakan, “Holocaust ini adalah satu perniagaan yang menguntungkan.” Menurutnya perkataan Holocaust ini berasal daripada bahasa Hebrew iaitu Shoah dan katanya lagi, “Tiada perniagaan lain yang sama seperti Holocaust!”
Satu lagi dakyah Yahudi untuk menakluk dunia. Kebenarannya keluarga yahudi Rosthchild yang memiliki Bank Dunia pada masa sekaranglah yang menaja Perang Dunia II (WWII). Walaupun ada bangsa Yahudi yang di'hapuskan' semasa WWII, mereka adalah daripada mahzab Orthodoks yang menentang fahaman Zionis. Tanpa Holocaust TIADALAH negara Israel!
(Gambar : Rudolf Hess)
Hitler Itu Mungkin Ada Benarnya (I)
[PalestinKINI (Dr. Asri)]
Ketika saya menulis rencana ini (pada Hari Sabtu) saya sedang berada di Osnabruck, Jerman. Pada Hari Jumaat semalam saya memberikan ceramah ringkas di sebuah masjid di sini yang diberi nama Masjid Ibrahim. Kebanyakan ahli jemaahnya merupakan orang Arab.
Saya berucap dalam bahasa arab mengenai isu semasa umat Islam sekarang khususnya Palestin. Imamnya yang berasal dari Syria berkhutbah dengan berani dan bersemangat tentang isu Gaza. Bahkan beliau berkempen agar ahli jamaahnya menyertai demonstrasi aman membantah kekejaman yang dilakukan terhadap rakyat Palestin.
Saya melihat satu keperluan apa yang beliau kempenkan, sebab di Berlin telah dibuat demonstrasi besar menyokong tindakan Israel. Malanglah jika ada masjid di Malaysia yang tidak berani mengutuk Israel. Hari ini (Ahad) saya bercadang hendak ke Berlin untuk berjumpa dengan beberapa pihak.
Ini adalah kali pertama saya sampai ke Jerman. Semasa kecil apa yang saya tahu mengenai Jerman iaitu tenteranya di pihak yang jahat berperang melawan hero-hero Amerika. Ini semua adalah pengaruh filem ‘Combat’ semasa zaman tersebut.
[PalestinKINI (Dr. Asri)]
Ketika saya menulis rencana ini (pada Hari Sabtu) saya sedang berada di Osnabruck, Jerman. Pada Hari Jumaat semalam saya memberikan ceramah ringkas di sebuah masjid di sini yang diberi nama Masjid Ibrahim. Kebanyakan ahli jemaahnya merupakan orang Arab.
Saya berucap dalam bahasa arab mengenai isu semasa umat Islam sekarang khususnya Palestin. Imamnya yang berasal dari Syria berkhutbah dengan berani dan bersemangat tentang isu Gaza. Bahkan beliau berkempen agar ahli jamaahnya menyertai demonstrasi aman membantah kekejaman yang dilakukan terhadap rakyat Palestin.
Saya melihat satu keperluan apa yang beliau kempenkan, sebab di Berlin telah dibuat demonstrasi besar menyokong tindakan Israel. Malanglah jika ada masjid di Malaysia yang tidak berani mengutuk Israel. Hari ini (Ahad) saya bercadang hendak ke Berlin untuk berjumpa dengan beberapa pihak.
Ini adalah kali pertama saya sampai ke Jerman. Semasa kecil apa yang saya tahu mengenai Jerman iaitu tenteranya di pihak yang jahat berperang melawan hero-hero Amerika. Ini semua adalah pengaruh filem ‘Combat’ semasa zaman tersebut.
Oleh kerana Amerika yang menerbitkan siri ‘Combat’ tersebut, maka digambarkan merekalah di pihak yang benar dan Jerman di pihak yang jahat. Alasan kejahatan tidak diketahui melainkan kerana hero yang ditabalkan berada di pihak tentera Amerika.
Hitler Itu Mungkin Ada Benarnya (II)
Demikianlah cara sesebuah filem mempengaruhi minda manusia, terutama kanak-kanak. Apabila masuk ke sekolah menengah serta terdedah kepada bahan bacaan yang berbagai, nama Adolf Hitler dan puak ‘Nazi’nya agak sinonim dengan Jerman di lintasan minda setiap kali perkataan Jerman itu disebut. Selain itu, tidak banyak maklumat tambahan tentang Jerman yang saya baca.
Sebelum saya sampai ke Jerman, seminggu lepas saya menghabiskan buku yang ditulis oleh Seymour Rossel yang bertajuk The Holocaust. Sebagai Yahudi, beliau memang membela Yahudi dan mengutuk Hitler habis-habisan. Beliau mengutip maklumat daripada Encyclopedia Judia mendakwa bahawa Nazi telah membunuh sebanyak 5,820,960 Yahudi terutama Yahudi Poland dan Rusia.
Saya tidak pasti sejauh manakah benar angka tersebut. Tapi yang pasti memang Hitler ialah seorang diktator yang sangat kejam. Membunuh dengan zalimnya bukan sahaja Yahudi, tetapi juga sesiapa sahaja yang menentangnya. Cara pembunuhannya juga begitu sistematik bagaikan kilang perusahaan yang teratur. Kekejaman itu tidak dapat diterima oleh sesiapa pun. Di Jerman sehingga hari ini kekejaman itu dikutuk oleh rakyat negaranya.
Namun, di samping kekejaman yang disandarkan kepada Adolf Hitler, persoalan yang patut ditanya, mengapakah kempen Adolf Hitler bahawa Yahudi adalah bangsa yang bahaya, telah merosak dan mengancam Jerman, mendapat sambutan ketika itu?
(Gambar : A member of Einsatzgruppe D is about to shoot a man sitting by a mass grave in Vinnitsa, Ukraine in 1942. Present in the background are members of the German Army, the German Labor Service, and the Hitler Youth. The back of the photograph is inscribed "The last Jew in Vinnitsa")
Demikianlah cara sesebuah filem mempengaruhi minda manusia, terutama kanak-kanak. Apabila masuk ke sekolah menengah serta terdedah kepada bahan bacaan yang berbagai, nama Adolf Hitler dan puak ‘Nazi’nya agak sinonim dengan Jerman di lintasan minda setiap kali perkataan Jerman itu disebut. Selain itu, tidak banyak maklumat tambahan tentang Jerman yang saya baca.
Sebelum saya sampai ke Jerman, seminggu lepas saya menghabiskan buku yang ditulis oleh Seymour Rossel yang bertajuk The Holocaust. Sebagai Yahudi, beliau memang membela Yahudi dan mengutuk Hitler habis-habisan. Beliau mengutip maklumat daripada Encyclopedia Judia mendakwa bahawa Nazi telah membunuh sebanyak 5,820,960 Yahudi terutama Yahudi Poland dan Rusia.
Saya tidak pasti sejauh manakah benar angka tersebut. Tapi yang pasti memang Hitler ialah seorang diktator yang sangat kejam. Membunuh dengan zalimnya bukan sahaja Yahudi, tetapi juga sesiapa sahaja yang menentangnya. Cara pembunuhannya juga begitu sistematik bagaikan kilang perusahaan yang teratur. Kekejaman itu tidak dapat diterima oleh sesiapa pun. Di Jerman sehingga hari ini kekejaman itu dikutuk oleh rakyat negaranya.
Namun, di samping kekejaman yang disandarkan kepada Adolf Hitler, persoalan yang patut ditanya, mengapakah kempen Adolf Hitler bahawa Yahudi adalah bangsa yang bahaya, telah merosak dan mengancam Jerman, mendapat sambutan ketika itu?
(Gambar : A member of Einsatzgruppe D is about to shoot a man sitting by a mass grave in Vinnitsa, Ukraine in 1942. Present in the background are members of the German Army, the German Labor Service, and the Hitler Youth. The back of the photograph is inscribed "The last Jew in Vinnitsa")
Hitler Itu Mungkin Ada Benarnya (III)
Ketika Hitler baru cuba muncul dalam politik Jerman pada tahun 1919, walaupun beliau seorang pemidato yang baik, beliau belum terkenal dan hanya beberapa orang sahaja yang hadir mendengar ucapannya. Namun selepas itu, apabila beliau membangkitkan dalam ucapan-ucapannya isu anti-semitic atau anti Yahudi, rakyat Jerman mula membanjiri ucapannya dan menyokong gerakannya membenci Yahudi.
Apabila Hitler dipenjarakan pada tahun 1923 selama sembilan bulan, beliau menulis bukunya yang terkenal Mein Kampf. Sejak awal penulisan buku tersebut, Hitler menegaskan bahawa penderitaan ekonomi yang dihadapi oleh bangsa Jerman yang ketika itu adalah berpunca dari kejahatan Yahudi. Perasaan kebencian terhadap Yahudi dihidupkan dalam buku tersebut.
Sebenarnya, Hitler bukanlah orang memulakan kepercayaan bahawa Yahudi adalah bangsa perosak. Pada 1542, pemimpin agung Prostestan Jerman, Martin Luther telah menulis tentang pembohongan dan kemerbahayaan Yahudi dalam bukunya Against The Jews And Their Lies. Pada kurun yang ke-14, Sepanyol dan Portugal memaksa masyarakat Yahudi hidup secara terpisah dari bukan Yahudi.
Pada 1516, di Venice, Itali, pihak Gereja Katholik memerintah agar dibina tembok mengelilingi penempatan Yahudi yang dinamakan dengan Ghetto. Yahudi tidak benarkan keluar pada waktu malam sehingga menjelang fajar. Masyarakat awam Kristian ketika itu percaya bahawa Yahudi adalah bangsa yang jahat dan beramal dengan ilmu hitam.
(Gambar : Jews captured and forcibly pulled out from dug outs by the Germans during the Warsaw Ghetto uprising. The photo is from Jurgen Stroop's report to Heinrich Himmler)
Ketika Hitler baru cuba muncul dalam politik Jerman pada tahun 1919, walaupun beliau seorang pemidato yang baik, beliau belum terkenal dan hanya beberapa orang sahaja yang hadir mendengar ucapannya. Namun selepas itu, apabila beliau membangkitkan dalam ucapan-ucapannya isu anti-semitic atau anti Yahudi, rakyat Jerman mula membanjiri ucapannya dan menyokong gerakannya membenci Yahudi.
Apabila Hitler dipenjarakan pada tahun 1923 selama sembilan bulan, beliau menulis bukunya yang terkenal Mein Kampf. Sejak awal penulisan buku tersebut, Hitler menegaskan bahawa penderitaan ekonomi yang dihadapi oleh bangsa Jerman yang ketika itu adalah berpunca dari kejahatan Yahudi. Perasaan kebencian terhadap Yahudi dihidupkan dalam buku tersebut.
Sebenarnya, Hitler bukanlah orang memulakan kepercayaan bahawa Yahudi adalah bangsa perosak. Pada 1542, pemimpin agung Prostestan Jerman, Martin Luther telah menulis tentang pembohongan dan kemerbahayaan Yahudi dalam bukunya Against The Jews And Their Lies. Pada kurun yang ke-14, Sepanyol dan Portugal memaksa masyarakat Yahudi hidup secara terpisah dari bukan Yahudi.
Pada 1516, di Venice, Itali, pihak Gereja Katholik memerintah agar dibina tembok mengelilingi penempatan Yahudi yang dinamakan dengan Ghetto. Yahudi tidak benarkan keluar pada waktu malam sehingga menjelang fajar. Masyarakat awam Kristian ketika itu percaya bahawa Yahudi adalah bangsa yang jahat dan beramal dengan ilmu hitam.
(Gambar : Jews captured and forcibly pulled out from dug outs by the Germans during the Warsaw Ghetto uprising. The photo is from Jurgen Stroop's report to Heinrich Himmler)
Hitler Itu Mungkin Ada Benarnya (IV)
Pembinaan ghetto kemudiannya telah berkembang ke seluruh Eropah. Maka Yahudi Eropah dikepung disebalik tembok ghetto, atau pekan-pekan khas hanya untuk mereka. Mengapakah masyarakat Eropah ketika itu bersepakat mempercayai Yahudi adalah kaum yang jahat? Jawapannya, samada kepercayaan itu adalah khurafat, atau mereka mempunyai asas pengalaman dengan Bangsa Yahudi. Jikalau jawapannya yang pertama, Yahudi adalah memang bangsa yang teraniaya.
Jika jawapannya, Yahudi memang dalam sejarahnya telah merosakkan kehidupan manusia sehingga menjadi ketakutan kepada masyarakat Eropah, tindakan kejam atau rakus Adolf Hitler, sekalipun kejam dan tidak dapat diterima, namun ia secara tidak langsung mengurangkan jumlah kemerbahayaan Yahudi kepada masyarakat Eropah khususnya dan dunia amnya.
Apapun ceritanya, kesangsian pihak pihak Gereja Kristian telah lama berakar umbi, sehinggalah Yahudi kembali menipu Eropah pada hari ini. Lalu undang-undang Anti-Semitic dikuatkuasakan di Eropah, maka bangsa Yahudi mendapat kekebalannya di sini, terutama di Jerman ini.
(Gambar : Executions of Kiev Jews by German army mobile killing units (Einsatzgruppen) near Ivangorod in Ukraine. The photo was mailed from the Eastern Front to Germany and intercepted by a member of the Polish resistance)
Pembinaan ghetto kemudiannya telah berkembang ke seluruh Eropah. Maka Yahudi Eropah dikepung disebalik tembok ghetto, atau pekan-pekan khas hanya untuk mereka. Mengapakah masyarakat Eropah ketika itu bersepakat mempercayai Yahudi adalah kaum yang jahat? Jawapannya, samada kepercayaan itu adalah khurafat, atau mereka mempunyai asas pengalaman dengan Bangsa Yahudi. Jikalau jawapannya yang pertama, Yahudi adalah memang bangsa yang teraniaya.
Jika jawapannya, Yahudi memang dalam sejarahnya telah merosakkan kehidupan manusia sehingga menjadi ketakutan kepada masyarakat Eropah, tindakan kejam atau rakus Adolf Hitler, sekalipun kejam dan tidak dapat diterima, namun ia secara tidak langsung mengurangkan jumlah kemerbahayaan Yahudi kepada masyarakat Eropah khususnya dan dunia amnya.
Apapun ceritanya, kesangsian pihak pihak Gereja Kristian telah lama berakar umbi, sehinggalah Yahudi kembali menipu Eropah pada hari ini. Lalu undang-undang Anti-Semitic dikuatkuasakan di Eropah, maka bangsa Yahudi mendapat kekebalannya di sini, terutama di Jerman ini.
(Gambar : Executions of Kiev Jews by German army mobile killing units (Einsatzgruppen) near Ivangorod in Ukraine. The photo was mailed from the Eastern Front to Germany and intercepted by a member of the Polish resistance)
Hitler Itu Mungkin Ada Benarnya (V)
Jika lihat dalam sejarah Islam, disamping menyedari tentang tabiat Yahudi, namun Islam tidak pernah menghukum mereka hanya kerana mereka Yahudi, tetapi menghukum berdasarkan tindakan mereka. Nabi s.a.w pernah mengizinkan mereka terus menetap di Khaibar yang subur. Namun mereka khianat, merancang dengan pihak musuh untuk menjatuhkan kerajaan Nabi s.a.w. Maka mereka pun diusir.
Pada zaman Khalifah ‘Umar Ibn al-Khattab, beliau telah memberikan kepada Yahudi penempatan dan keamanan di Alia, Palestin. Kebebasan beragama dan hidup diberikan dengan jelas serta termaktub dalam pengistiharan khalifah agung tersebut. Namun, seperti biasa, Yahudi terus khianat.
Sejarah pengkhianatan Yahudi bukan bermula sejak kemunculan pemikiran zionisme, tetapi sejak lama dahulu. Sejak kisah mereka dengan para nabi yang mengalami berbagai tragedi disebabkan kerenah mereka. Pun begitu, Islam tidaklah pula menghukum secara ‘borong’ dengan menyatakan setiap individu yahudi itu jahat.
Bahkan dalam sirah Nabi s.a.w, isteri baginda Safiyyah binti Huyyai merupakan anak ketua Kabilah Yahudi Bani Quraizah. Ada sahabah yang mulia bernama ‘Abd Allah bin Salam. Beliau seorang yahudi, bahkan tokoh agamawan besar Yahudi. Beliau menganut Islam dan amat dihormati. Islam amat adil dalam menilai, tidak ditanggung dosa orang lain atas bahu orang lain.
(Gambar : Studio Portrait of a Jewish Family Living in Poland Before the Holocaust)
Jika lihat dalam sejarah Islam, disamping menyedari tentang tabiat Yahudi, namun Islam tidak pernah menghukum mereka hanya kerana mereka Yahudi, tetapi menghukum berdasarkan tindakan mereka. Nabi s.a.w pernah mengizinkan mereka terus menetap di Khaibar yang subur. Namun mereka khianat, merancang dengan pihak musuh untuk menjatuhkan kerajaan Nabi s.a.w. Maka mereka pun diusir.
Pada zaman Khalifah ‘Umar Ibn al-Khattab, beliau telah memberikan kepada Yahudi penempatan dan keamanan di Alia, Palestin. Kebebasan beragama dan hidup diberikan dengan jelas serta termaktub dalam pengistiharan khalifah agung tersebut. Namun, seperti biasa, Yahudi terus khianat.
Sejarah pengkhianatan Yahudi bukan bermula sejak kemunculan pemikiran zionisme, tetapi sejak lama dahulu. Sejak kisah mereka dengan para nabi yang mengalami berbagai tragedi disebabkan kerenah mereka. Pun begitu, Islam tidaklah pula menghukum secara ‘borong’ dengan menyatakan setiap individu yahudi itu jahat.
Bahkan dalam sirah Nabi s.a.w, isteri baginda Safiyyah binti Huyyai merupakan anak ketua Kabilah Yahudi Bani Quraizah. Ada sahabah yang mulia bernama ‘Abd Allah bin Salam. Beliau seorang yahudi, bahkan tokoh agamawan besar Yahudi. Beliau menganut Islam dan amat dihormati. Islam amat adil dalam menilai, tidak ditanggung dosa orang lain atas bahu orang lain.
(Gambar : Studio Portrait of a Jewish Family Living in Poland Before the Holocaust)
sumber: zaifull.blogspot.com